Bukittinggi--Sepekan terakhir masyarakat Kota Bukittinggi banyak yang bertanya-tanya pasca mundurnya 4 dari 5 orang Komisioner Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bukittinggi.
Walikota Bukittinggi Erman Safar yang melakukan diskusi usai melaksanakan jumpa pers dengan puluhan wartawan di rumah dinas walikota angkat bicara menjawab pertanyaan terkait kemunduran beberapa komisioner BAZNAS kota itu.
Baca juga:
Buronan Kasus Pengrusakan Hutan Ditangkap
|
Walikota menegaskan seharusnya mereka mau mundur dari awal menjabat sebagai komisioner BAZNAS Bukittinggi.
"Sejak 6 bulan pertama mereka bekerja, mereka seharusnya sudah mundur. Karena mereka tidak mampu mengakomodir keinginan Pemko Bukittinggi dalam membantu masyarakat melalui Baznas, " tegasnya.
Walikota Bukittinggi Erman Safar mengatakan Bahkan karena telatnya respon dari Baznas, malahan ada warga yang sudah keburu meninggal, karena telat menerima bantuan dari Baznas.
"Kami membutuhkan orang - orang yang tanggap dalam mengurus Baznas ini, " kata Erman Safar.
Baca juga:
Polri Siap Tindak Dugaan Permainan Karantina
|
"Alasan apapun tidak akan kami terima jika tidak berpihak kepada warga Bukittinggi yang membutuhkan, " tegasnya.
Terpisah, Komisioner Baznas Bukittinggi mengungkapkan alasan pribadi yang berbeda-beda terkait dengan pengunduran diri mereka masing - masing.
Salah satunya Masdiwar yang ikut mengundurkan diri. Dirinya menyebut kepada publik bahwa ingin merawat orangtua yang saat ini hidup sendiri di kampung.
Masdiwar mengatakan, dirinya memiliki alasan pribadi, karena ingin berbakti kepada orangtuanya terkait pengunduran dirinya sebagai Ketua Baznas Kota Bukittinggi.
"Saya ingin berbakti kepada orang tua dengan fokus merawat orang tua saya, " ucap Masdiwar.
Dikatakan juga oleh Masdiwar, pengajuan pengunduran diri pada tanggal 5 April 2023 lalu. Sementara Pak Masrinal lebih duluan dan sekarang dirinya sudah berangkat menunaikan ibadah umrah ke Mekah, tukasnya.
Masdiwar menuturkan sebelumnya pernah mengatakan kepada Ibu Muslimah (Wakil Ketua III Baznas Kota Bukittinggi) bahwa sering di kampung menjaga orangtua.
"Saat Walikota Bukittinggi (Erman Safar) ingin mengajak kita bertemu atau diskusi, namun saya sering tidak bisa memenuhi permintaan Walikota Bukittinggi, " kata Masdiwar.
"Saya takut terkendala dan tidak maksimal dalam mengemban amanah di Baznas. Kadang kala, Pak Sekda (Martias Wanto) ingin juga mengajak bertemu, sementara saya sudah dikampung, jadi tidak enak, " pungkas dia.(LindaFang)